I.
Ruang lingkup ekonomi
a) Definisi
dan Metdologi Ekonomi
DEFINISI EKONOMI Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang danjasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos)
yang berarti “peraturan, aturan,hukum“. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau
“manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.
DEFINISI EKONOMI MENURUT PARA AHLI·
ADAM SMITH Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negaraEkonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihanEkonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah
keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi
yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem
ekonomi yang dianggap efektif dan efisienEkonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnyaEkonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakatnaiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan
akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan. naiknya harga barang akan
menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
·
MILL J. S·
ABRAHAM MASLOW·
HERMAWAN KARTAJAYA·
PAUL A. SAMUELSONMETODOLOGI EKONOMISering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu
ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis
fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan
salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari
metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah modelGeneral equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep
aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua
metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah
ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di
lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh
keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang
berubah-ubah.
b) Masalah
Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga
Masalah Ekonomi Bagi Produsen
Masalah pokoknya adalah masa kelangkaan atau kekurangan sebagai akibat dari
ketidak seimbangnya antara kebutuhan masyarakat yang relatif tidak terbatas
dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat yang relatif
terbatas. Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern meliputi berbagai
jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan. Menentukan barang dan jasa
yang harus diproduksi (what to produce) ,Karena sumber daya terbatas sementara
kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat dapat diproduksi.Setiap manusia pasti pernah yang namanya punya
masalah. Baik itu masalah pribadi ataupun masalah dengan orang lain. Ternyata
bukan manusia saja yang memiliki masalah, Ekonomi pun memiliki
masalah-masalah pokok.Masalah pokok ekonomi itu terbagi menjadi dua yaitu:1. Menurut Aliran Klasik, yaitu masalah pokok ekonomi terdiri dari Produksi,
Distribusi, dan Konsumsi.
·
Produksi, menyangkut
masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda. Untuk
mencapai kemakmuran, barang2 kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat,
karena masyarakat sangat hitrogen, maka barang2 yang tersedia pun sangat
beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa
saja yang harus diproduksi.
·
Distribusi, menyangkut
kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Agar suatu barang
atau jasa yang di hasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan
sarana dan prasarana distribusi yang baik.
·
Konsumsi, menyangkut
kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda. Barang hasil
produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai
atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang tepat pula.
2. Menurut Aliran Modern, Ekonomi modern mengakomodasikan masalah ekonomi
dalam 3 masalah pokok yaitu,
·
Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan / diproduksi
dan berapa jumlahnya (what).
·
Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan /
diproduksi (how).
·
Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan /
diproduksi (for whom).
Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan /
diproduksi dan berapa jumlahnya (what). Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah
barang / jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah
bahan makanan yang dipilih? apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain?
serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
Karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang
akan di produksi (what). Sangatlah tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis
benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa yang akan diproduksi, kemudian
diputuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi sehingga dapat ditentukan
berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan /
diproduksi (how)Setelah
jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan selanjutnya
adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? siapa yang memproduksi? sumber
daya apa yang digunakan? teknologi apa yang digunakan?How berkaitan dengan teknik bagaimana cara menghemat sumber daya untuk
menghasilkan produksi yang maksimal. Misalnya saja dengan menggantikan produksi
manual dengan produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat proses produksi,
menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi
dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan /
diproduksi (for whom)Setelah
pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa (for
whom) barang yang akan diproduksi? siapa yang harus menikmati?Apakah
barang-barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran
pendapatan, kekayaan atau kelompok tersebut di masyarakat.PENGARUH MEKANISME HARGAKrisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah
menyebabkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli
masyarakat menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi
pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat
bahwa sebagian besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing
market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara
maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak
terhadap permintaan barang-barang dari negara-negara yang sedang tumbuh
(emerging countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja
berbagai sektor usaha, khususnya industri.Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi
sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal
ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga
perbankan yang terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin
terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi
tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai
memasuki tahap recovery atau kebangkitan.Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus menentukan
tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta
kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan sebagai barometer.
c) Sistem
Perekonomian
Sistem perekonomian adalah
sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia
berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem
ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi. Sebuahperekonomian terencana (planned economies)
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan
alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market
economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi
barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
II.
Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran
a)
Pengertian Permintaan dan Penawaran
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan
penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam
satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti
ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu
sama lain.A. Permintaan
Pengertian PermintaanPermintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli
atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu. Masyarakat
selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan
ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu.
Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi
yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang
atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah
barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.1.
Kurva Permintaan
Permintaan di tempatkan sebagai fungsi yang
dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor yang di maksid adalah harga, barang,
atau jasa, selera dan pendapatan. Keterkaitan antara permintaan dan
faktor-faktor tersebut menghasilkan rumus sbb :X= f (Hb1, Hb2, S, P)Dimana :H = harga S = seleraB = barang atau jasa P = Pendapatan
Dalam kaitannya dengan factor ekonomi pada masalah permintaan ini berlaku
ceteris paribus. Dalam kondisi seperti ini harga merupakan factor dominant
dalam permintaan, sementara factor yang lain dianggap tidak berubah.a.
Pada harga yang tinggi , banyak pembeli yang tidak
mampu membeli atau mungkin cenderung mencari barang substitusi dengan harga
terjangkau. Sedangkan pada harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu
menjadi mampu untuk membeli
b.
Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan
memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas
kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap)
c.
Adanya harga barang substitusi yang harganya jauh
lebih rendah akan lebih menarik apabila harga suatu barang atau jasa semakin
tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang telah biasa
di konsumsi ke barang atau jasa substitusi
Bentuk kurva seperti ini menunjukan bahwa semakin rendah harga barang di
pasar barang yang dapat dibeli oleh masyarakat semakin banyak. Kurva Permintaan
adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang
dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan
titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang
(sumbu X). Contoh: Seorang ibu yang hendak membeli telur ayam berdasarkan
tingkat harga yang ada, ini dapat terilustrasikan dalam tabel dan grafik. Kurva
permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, maksudnya apabila harga
mengalami penurunan, maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami
kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila si ibu membeli telur dari 3kg
menjadi 4kg karena harganya turun menjadi Rp. 8.850, maka kita tidak
menyebutnya sebagai kenaikan permintaan tetapi kenaikan jumlah barang yang diminta,
karena kenaikan masih berada pada pada satu kurva permintaan yang sama.B. PENAWARAN
Pengertian PenawaranPenawaran adalah sejumlah barang yang
ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan
berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual
kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut
paut dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan
peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang
tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.Hukum PenawaranHukum penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami
kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga
turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah
barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum
penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga.
1. Kurva Penawaran Penjual biasanya ingin menjual barang atau jasa yang
diproduksinya dengan harga tinggi. walaupun resikonya adalah barang yang
terjual akan relative sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang
diinginkan, seorang penjual harus mempunyai pengamatan yang cermat terhadap
perilaku pasar.Contoh : Penjual buah-buahan ingin menjual buah dengan harga yang tinggi
dipasar. Sayangnya keinginan itu bertepatan dengan musim panen raya. Akibatnya
dipasar akan berkerumunan penjual buah-buahan sehingga harga buah-buahan pun
jatuh. Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan
berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai
tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu
harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian
batik yang ditawarkan Ibu Nina pada berbagai tingkat harga.
Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan PenawaranPermintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau
diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran
adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu
tertentu.Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai
permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi
transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi
transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
b) Hukum
Permintaan dan Penawaran
Hukum
permintaan berbunyi:
" apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta
akan mengalami kenaikan ". Dalam hukum permintaan jumlah barang
yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan
harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta. Hal ini
dikarenakan:Hukum
penawaran berbunyi : “bila harga tingkat mengalami kenaikan maka jumlah barang
yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang
di tawarkan akan turun”. Dalam hukum penawaran, jumlah barang yang di tawarkan
akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukan
hubungan searah antara jumlah barang yang di tawarkan dengan tingkat harga.c) Faktor
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan
(Demand)1.
konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi
beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.2.
Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan
margarin akan turun permintaannya.3.
Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang
yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan
mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.4.
Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau
membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.5.
Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung
akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri,
cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi
dibandingkan bulan lainnya
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
(Suply)1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakanbiaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan
membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak
mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan
adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga
memicu penurunan harga.2. Tujuan PerusahaanPerusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit
oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga
harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai
pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan
yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.3. PajakPajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga
perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang
turun.4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkapJika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka
konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi
penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.5. Prediksi / perkiraan harga di masa depanKetika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan
diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual
lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai factord)
Penentuan Harga
Keseimbangan
Penentuan
Harga Keseimbangan: Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan
harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan
yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya
titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan
pihak penjual dalam menentukan harga. Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis
adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang
dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu
barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar
obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga
pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan
tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan
pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat
diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan
kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di
mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan
lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga.
Menentukan
Keadaan Keseimbangan Dengan MatematikKeadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan
memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau
simultan.CONTOH :Persamaan permintaan
: Qd = 1.500 – 0,001 PqPersamaan
penawaran : Qs = -100 + 0,001 PqSyarat
keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau Qd = Qs.1.500 –
0,001 P = -100 + 0,001 Pq1.500 + 100
= 0,001 P + 0,001 Pq1.600 =
0,002 PqPq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium Price) Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis,
sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai
tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga
merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu
sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk
secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik
menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual
dengan penawarannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka harga
keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan
di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga.
Proses Terbentuknya Harga Harga adalah suatu nilai yang dnyatakan dengan mata uang
atau bisa juga diartikan tukar suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga
barang biasanya ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut.syarat agar barang memiliki harga yaitu :a. Memiliki nilai kegunaanb. Jumlah terbatasProses Terbentuknya Harga Pasar Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor
dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan
bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat
harga keseimbangan.Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan adalah suatu tingkat, harga, ketika
jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta.
Terbentuknya harga pasar sebagai titik pertemuan antara permintaan dan
penawaran dapat digambarkan dengan menggunakan tabel dan grafk keadaan seimbang
itu disebut equilibrium.
Penggolongan Pembeli dan Penjual Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan
perbandingan antara harga pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan
kemampuan membeli bagi konsumen/pembeli.Pembeli dan penjual dapat digolongkan:a. Pembeli super marginal, yaitu
kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membei di atas harga pasar.b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli
yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar.c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok
pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar.d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang
memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar.e. Penjual marginal, yaitu kelompok
penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar.f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok
penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaankeseimbangan dapat dilakukan melalui tiga cara :1. Tabel (angka)2. Grafik (kurve)3. Matematik
Tugas Kesatu1. Ada
Berapa Sistem Ekonomi di Dunia?
Jawab : Di dalam sistem perekonomian dunia terbagi atas 3
jenis sistem yaitu, sistem perekonomian pasar ( liberalis/kapitalis )
, sistem perekonomian perencanaan ( etatisme ) ,
dan sistem perekonomian campuran.·
Sistem Perekonomian Pasar ( liberalis/kapitalis )Pengertian :
Suatu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh kepada setiap individu
untuk bersaing mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam sistem ini
peranan pemilik modal sangat dominan.Ciri-ciri :a) Setiap
individu bebas meiliki faktor-faktor produksi ( SDA , SDM , Sumber daya
buatan = mesin-mesin , & enterpreneurship ).
b) Setiap individu bebas memilih pekerjaan.
c) Setiap
individu bebas mengadakan perjanjian-perjanjian.
d) Pemerintah
secara tidak langsung mengatur kehidupan ekonomi.
Negara
yang menganut : Jepang , Amerika Serikat , Australia , dan lain-lain.·
Sistem Perekonomian Perencanaan ( Etatisme )Pengertian :
Suatu sistem ekonomi yang dipegang dan dikuasai penuh oleh negara. Adapun
maksud pemerintah menguasai perekonomian ini yaitu untuk memberikan
kesejahteraan kepada masyarakat. Ciri-ciri
:a) Tidak adanya
kebebasan bagi individu dalam berusaha.
b) Perekonomian
dikuasai dan diatur oleh pemerintah.
c) Hak milik
perorangan atas modal dan alat-alat produksi tidak diakui.
Negara
yang menganut : RRC , Polandia , Rumania , dan lain-lain.·
Sistem Perekonomian CampuranPengertian :
Sistem ekonomi gabungan antara sistem ekonomi liberalisme dan sosialisme. Dalam
sistem ini yang berperan ada 2 sektor yaitu negara dan swasta. Sistem ini
banyak dijumpai di negara-negara yang berkembang. Ciri-ciri
:a) Pemerintah
aktif dalam kegiatan ekonomi.
b) Negara
menguasai cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c) Hak milik
swasta atas alat-alat produksi.
Negara
yang menganut : Indonesia, Mesir , Malaysia , dan lain-lain.> Perbedaan Antara Sistem
Perekonomian Pasar , Sistem Perekonomian Etatisme , dan Sistem Perekonomian
Campuran :
|
Pasar
|
Etatisme/ Sosialisme
|
Campuran
|
KEPEMILIKKAN SUMBER DAYA
|
Swasta
|
Pemerintah
|
Pemerintah dan swasta
|
HARGA
|
Mekanisme Pasar
|
Pemerintah
|
Pemerintah bisa mengintervensi
|
PERSAINGAN
|
Terbuka / Bebas
|
Tertutup
|
Terbuka bagi industri swasta
|
KEPEMILIKKAN INDIVIDU
|
Ada
|
Tidak ada ( sangat kecil )
|
Ada
|
2. Apa Nama
sistem Perekonomian di Indonesia?
Jawab : Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan
yang terbagi dalam beberapa periode. Ada empat negara yang pernah menduduki
Indonesia, yaitu Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Portugis tidak
meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia karena keburu diusir oleh Belanda,
tapi Belanda yang kemudian berkuasa selama sekitar 350 tahun, sudah menerapkan
berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini. Untuk menganalisa sejarah
perekonomian Indonesia, rasanya perlu membagi masa pendudukan Belanda menjadi
beberapa periode, berdasarkan perubahan-perubahan kebijakan yang mereka
berlakukan di Hindia Belanda (untuk Indonesia saat itu).
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)Belanda yang saat itu menganut paham Merkantilis
benar-benar menancapkan kukunya di Hindia Belanda. Belanda melimpahkan wewenang
untuk mengatur Hindia Belanda kepada VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie),
sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan
antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis
lain seperti EIC (Inggris).Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC
diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi :Ø Hak mencetak uangØ Hak mengangkat dan memberhentikan pegawaiØ Hak menyatakan perang dan damaiØ Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiriØ Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai “penguasa” Hindia
Belanda. Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi Nusantara
telah dikuasai VOC.ORDE LAMA1) Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan
karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu
itu, untuk sementara pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di
wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia
Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946,
Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu)
mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan
Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI
(Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori
moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat
harga. 2) Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak
bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI. 3) Kas negara kosong.4) Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Usaha-usaha
yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh
menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan
Juli 1946.2. Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke
India, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade
Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.3. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang
(Rera) 1948, yaitu mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang
produktif.Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa ini disebut masa liberal,
karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip
liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik
yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih
lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha
Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia
yang baru merdeka. Sebagai
akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan
ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang
diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia, antara lain :a. Devaluasi
yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang
kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp
100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.b. Pembentukan
Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia
dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi
perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.c. Devaluasi
yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp
1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah
lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih
tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah
meningkatkan angka inflasi.
ORDE BARU Pada awal
orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama.
Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan
keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi
mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per
tahun. Setelah
melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata
pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem
etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran
dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari
salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian
secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu,
pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan
perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia.
ORDE
REFORMASI Pemerintahan presiden BJ.Habibie
yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam
dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan
stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun,
belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari
keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru
harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme),
pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs
rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan
kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh
presiden Megawati.Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri Masalah-masalah
yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum.
Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi
antara lain :a) Meminta
penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club
ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.b) Kebijakan
privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode
krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu
berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan
ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke
perusahaan asing.
Masa Kepemimpinan Susilo Bambang YudhoyonoKebijakan
kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, atau
dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh
naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Kebijakan
kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni
Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak
sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah
sosial.Kebijakan
yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan
pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta
mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah
satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November
2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah.A. Para pelaku ekonomi di IndonesiaJika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi yaitu :1. Pemilik faktor produksi2. Konsumen3. ProdusenLalu dalam
ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi :1. sektor rumah tangga2. sektor swasta3. sektor pemerintah, dan4. sektor luar negeriDalam perekonomian indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok yaitu :
Koperasi => sektor swasta => sektor pemerintahSegala bentuk perselisihan dalam kegiatan ekonomi juga hendaknya
diselesaikan dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara yang bijaksana tidak
dengan pemaksaan dan kekerasan. Pada akhirnya, tujuan akhir yang ingin dicapai
adalah membentuk keadilan sosial tanpa memperlebar jurang antara si kaya dan si
miskin.Dalam UUD 1945 pasal 33, dijelaskan panduan dalam
menjalankan roda perekonomian Indonesia. Pada pasal 1, dijelaskan perkonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan.Jadi , Perekonomian yang ada di dunia ini, di organisasikan secara
berbeda-beda. Di Indonesia bentuk organisasi perekonomian sangat dipengaruhi
oleh nilai-nilai kebudayaan, pandangan politik, dan ideologi ekonomi dari
masyarakat tersebut.Tiga
persoalan pokok ekonomi tersebut diringkas ke dalam tiga kata Tanya dalam
bahasa inggris : What(apa), How(Bagaimana), dan For Whom(Untuk Siapa)1. Jenis dan jumlah barang serta jasa
yang harus diproduksi (What)What adalah pemilihan jumlah serta jenis barang dan
jasa yang harus dahasilkan. What menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh
setiap system ekonomi yang terkait dengan pertanyaan : jenis barang apakah yang
harus diproduksi dan berapa jumlahnya ?2. Cara sistem Ekonomi menghasilkan
barang dan jasa (How)How adalah pemilhan cara menghasilkan barang dan jasa.
How menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh system perekonomian yang terkait
dengan pertanyaan : Bagaimana menghasilkan barang dan jasa. Untuk mencapai
kemakmuran.Artinya, setiap system ekonomi harus dapat menjawab persoalan cara
yang ditempuh oleh suatu Negara untuk menghasilkan barang dan jasa.3. Cara distribusi Barang dan Jasa (For
Whom)For Whom adalah pemilhan kelompok masyarakat yang
harus menikmati barang dan jasa yang dihasilkan. For Whom menunjukkan persoalan
yang dihadapi oleh setiap system ekonomi yang berkaitan dengan pertanyaan untuk
siapa sebenarnya barang dan jasa diproduksikan ?Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama,
masa orde baru sampai masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh
banyak pengalaman politik dan ekonomi. Peralihan dari orde lama dan orde baru
telah memberikan iklim politik yang dinamis walaupun akhirnya mengarah ke
otoriter namun pada kehidupan ekonomi mengalami perubahan yang lebih
baik. 1. Masa Orde Lama (1945-1966)2. Masa Orde Baru (1966-1997)a. Memerangi inflasib. Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama
berasc. Merehabilitasi prasarana perekonomiand. Meningkatkan ekspore. Menyediakan/menciptakan lapangan kerjaf. Mengundang kembali investor asing3. Masa Reformasi (1998-sekarang) Pada masa reformasi ini perekonomian indonesia
ditandai dengan krisis monoter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang
sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan. Walaupun ada
pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998
dimana inflasi sudah diperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu
sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir seluruh sector mengalami pertumbuhan
negatif, hal ini berebeda dengan kondisi ekonomi tahun 1999.Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia1. Faktor produksi2. Faktor investasi3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca
pembayaran4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi5. Faktor keuangan NegaraKesimpulan dari pembahasan diatas : Perkembangan Ekonomi di setiap negara berbeda -
beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut
dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari
penduudknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka perkembangan
ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu
di bawah rata-rata maka perkembangan ekonominya juga rendah.Perkembangan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak
pada kehidupan penduduk suatu negara. Semuanya ini berpengaruh pada
kesejahteran rakyat banyak. Oleh karena itu negara terus memajukan
pendapatan negara dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok seperti minyak
yang katanya bisa menjadikan lebih baik tingkat perekonomian kita
3. Apa
Dasar Hukum atau Landasannya?
Jawab : Menurut
Landasan idiil Sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila. Artinya sitem ekonomi
itu berorientasi kepada :1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Adanya moral agama,bukan materialisme)2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (Tanpa ada eksploitasi)3. Persatuan Indonesia (Adanya kebersamaan,kekeluargaan dan Nasionalisme)4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan ( mementingkan hajat hidup orang banyak)5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Adanya kesetaraan) Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama,
bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan Beradab (tidak
mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya
kebersamaan, Asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan
sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi
rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran
orang-seorang). Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam
sistem ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan
sekaligus.Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia
yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27
(ayat 2) dan 34.Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi
Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang
meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan
butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yuang
berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993
butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam
GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan
diperkirakan/dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur,
yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan,
rakyat sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu
sama lain, saling tolong-menolong dan bergotong-royong.4. Faktor apa yang menentukan permintaan suatu barang?
Jawab : Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan
terhadap barang dan jasa, antara lain :·
Tingkat
pendapatan seseorang/masyarakat
·
Jumlah
penduduk
·
Selera
penduduk
·
Fluktuasi
ekonomi
·
Harga
barang yang di tuju
·
Harga
barang subsitusi
·
Faktor lain
(harapan, hubungan sosial, dan politik)
Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi
rendahnya harga, tentu saja hal ini akan berlaku bila faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan tidak ada perubahan (tetap) atau disebut ada dalam
keadaan ceteris paribus. Dalam
keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga terhadap
permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran seperti apa
yang dikatakan Alfred Marshall. Yang menyebutkan bahwa perbandingan terbalik
antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum permintaan.Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :·
Harga
barang yang dituju·
Biaya
produksi dan ongkos·
Tujuan
produksi·
Teknologi
yang digunakan·
Harga
barang subsitusi·
Lain hal
(factor sosial/politik) Apabila terdapat perubahan harga barang yang dituju,
sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti : biaya produksi
dan ongkos, tujuan produksi , teknologi yang digunakan, harga barang subsitusi
dan lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran akan ditentukan oleh harga,
jadi besar kecilnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan tergantung pada tinggi
rendahnya harga. Menurut Alfred Marshall perbandingan lurus antara harga
terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran.5. C
6. C
7. B
8. B
9. B
No comments:
Post a Comment