Puisi: Manusia Dan Penderitaan
jemari-jemari kasta telah membelai
Antara si miskin & si kaya tampak menjulang
Yang lemah tersingkir bagai bangkai
Yang jaya makin congkak haus kemewahan
Tak ada lagi patri asih sesama
Rentenir-rentenir lenggak lenggok jalan pemangsa
Tangis bayi habis suara
Priuk nasi terganti pucuk-pucuk akasia
Sementara itu dewa-dewa rakyat berebut kursi nan empuk
Duduk manis dengan perut makin gendut
Hilang sudah janji-jnji pengisi perut
Duit simiskinpun terus diparut
Musnah asa dalam nestapa
Kardus bekas tetap seperti itu adanya
Kolong jembatan penuh sesak hingga tua
Sementara sikaya makin kaya
Inikah kewarasan dari negeri nan elok
Dihuni mucikari-mucikari rakyat yang goblok
Sungguh tak layak dengan hasil bumi yang terus diobok-obok
Dasar serakah, tikus got yang jorok
Menangis, para tetua bunda
Istana nan elok dari kardus musnah sudah
Sabarlah ini hanya awal yang tak jelas akhirnya
Kembali kemasa di atas tumpukan sampah
Puisi : Bahagiaku Di Ujung Tanduk
saat bahagia bersamamu
kian meluap merekah mekar mewangi
mengisi relung hatiku
di sepanjang waktu ku selalu bahagia
entah kapan
bahagiaku di ujung tanduk
tangis ku rasa tiap saat
resah dan gelisah mewarnai hariku
kini ku hidup dengan sisa -sisa kenangan
bahagiaku di ujung tanduk
merobek semua memori yang kusimpan
kankah bahagiaku kembali bersua
walau bahagiaku diujung tanduk
ku kan selalu mengenag
Contoh Lagu Manusia dan Kegelisahan :
Lagu
Ari Lasso – Hampa
Kupejamkan mata ini
Mencoba tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu tentang mimpiku
Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan tolonglah diriku
Reff :
Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana slalu rindukan aku
Seperti diriku yang slalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Tak bisa aku ingkari
Engkaulah satu-satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati menjadi berarti
Namun kini kau menghilang
Bagaikan ditelan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintamu untukku
Vierra, Kesepian
dimana kamu dimana, di sini, bukan
kemana kamu kemana, ke sini, bukan
katanya pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu
reff:
jangan kau pergi lagi
aku tak mau sendiri
temani aku tuk sebentar saja
agar aku tak kesepian
katanya pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu
reff2:
jangan janji-janji terus
aku tak mau kau bohong
temani aku tuk sebentar saja
agar aku tak kesepian
Apakah Mungkin
oleh Ebiet G.Ade
oleh Ebiet G.Ade
Apakah mungkin engkau merasakan
rindu yangt seperti aku derita?
Jauh terbentang bukit dan lautan
Waktupun seperti berhenti berdetak
Apakah mungkin gelora cintaku
dapat kau tangkap? kukirim lewat angin
Aku khawatir kalimat yang kutulis
kurangkai berhari-hari tetap tak berbalas
Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa
rindu yangt seperti aku derita?
Jauh terbentang bukit dan lautan
Waktupun seperti berhenti berdetak
Apakah mungkin gelora cintaku
dapat kau tangkap? kukirim lewat angin
Aku khawatir kalimat yang kutulis
kurangkai berhari-hari tetap tak berbalas
Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa
Apakah mungkin gelombang di laut
getarnya terasa sampai ke puncak bukit
Langkah dipesisir pasir pasti tinggalkan jejak
ingin kutelusuri sampai di cakrawala
getarnya terasa sampai ke puncak bukit
Langkah dipesisir pasir pasti tinggalkan jejak
ingin kutelusuri sampai di cakrawala
Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa
sumber :
No comments:
Post a Comment