YR15CI Santolo
Bogor -> Cianjur -> Bandung -> Pantai Santolo Garut -> Cianjur Selatan -> Bogor
Pages
Sunday, 1 June 2014
Manusia dan Penderitaan
1. Manusia dan Penderitaan
-Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contoh yang gamblang dapat dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme. Misalnya Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi seorang filsuf besar, masa kecilnya penuh penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial yang besar.
-Pengertian siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Berbicara tentang siksaan, maka terbayang oleh kita tentang neraka, dosa dan akhirnya firman Allah SWT. dalam kitab suci Al-Qur’an. Seperti kita maklumi di dalam kita suci Al-Qur’an terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membahas tentang ini. Dalam Al-Qur’an ini surat-surat lain banyak berisi jenis ancaman dan siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, makan riba, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Berbicara tentang siksaan terbayang di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.
-Pengertian rasa sakit
Rasa sakit adalah rasa yang dirasakan atau dialami oleh penderita dan setiap manusia akan selalu mengalaminya. Rasa sakit dan siksaan merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena ada siksaan orang merasa sakit, dan karena merasa sakit orang menderita. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari rasa sakit, misalnya timbul rasa kasihan terhadap penderita, adanya rasa keprihatinan manusia, rasa social, dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dll.
2. Sumber penderitaan
Penderitaan yang sering kita rasakan tidak datang begitu saja menghinggapi perasaan kita,tetapi dia memiliki sumbernya,sumber penderitaan itu bisa disebabkan oleh beberapa hal,sebagai contoh;kemiskinan di negeri ini,itu disebakan oleh banyakanya masyarakat miskin yang hidup di negeri ini karena taraf hidupnya masih tidak memenuhi standar sehingga banyak dari mereka yang masih menderita karena kemiskinan tersebut selain itu juga bencana alam yang sering kita lihat disekitar kita itu merupakan salah satu penderitaan yang ada,bencana tersebut menyebabkan banyakanya rakyat di negeri ini yang kehilangan harta benda,sanak saudara dan sebagainya,sehinnga mereka semua merasakan penderitaan terkadang sumber penderitaan itu juga tidak hanya datang dari alamsaja tetapi bisa juga disebabkan oleh ulah manusia sebagai contoh kita ambil,penebangan hutan secara sembarangan ini dapat menjadi sumber penderitaan yang dialami oleh masyarakat disekitar hutan tersebut karena dapat menyebabkan banjir dan dapat menjadi masalah yang besar bagi masyarakat disekitar hutan tersebut sehinnga ini dapat dikatakan juga sumber penderitaan.dari yang telah kita jelaskan diatas itu merupakan sebagian faktor sumber penderitaan yang dapat tejadi dimasyarakat selain itu juga sumber penderitaan bisa juga datang dari diri sendiri misalnya jika kita tidak melakukan hal yang baik dalam hidup ini it juga bisa menyebakan sumber penderittan karena jika kita melakukan sesuatu yang tidak baik atau keluar dari aturan yang ada maka manusia akan mengalami penderitaan contohnya seseorang akan dikucilkan dari ligkungan sekitarnya apabila dia pernah melakukan hal yang salah seperti misalnya mencuri ,ini akan menjadikan si orang tersebut menjadi menyesal akan semua yang pernah dia lakukan sehingga orang tersebut akan menderita karena dia telah pernah melakukan hal tersebut,hal ini dapat menimbulkan depresi bahkan bisa menyebabkan seseorang jadi hilang kendali karena di bayang-bayangi oleh perbuatan yang pernah dia lakukan tersebut.
3. Usaha-Usaha Mengatasi Penderitaan
Dengan melakukan berbagai aktivitas yang menyibukan sekaligus menyenangkan seperti berekreasi, melakukan aktivitas yang dapat menyalurkan hobby kita, berkumpul dengan orang-orang terdekat dan melakukan hal-hal positif lainnya yang nantinya dapat mengalihkan rasa kesepian itu sehingga pada akhirnya perasaan kesepian itu hilang dengan sendirinya walaupun terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghilangkannya jika kita hanya berdiam diri saja tanpa melakukan hal lain sebagai bentuk usaha untuk memusnahkan rasa kesepian pada diri kita.
sumber : http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/04/08/manusia-dan-penderitaan-2/
http://alrinda.wordpress.com/2011/11/28/manusia-dan-penderitaan/
Labels:
Ilmu Budaya Dasar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment